Rabu, 19 Oktober 2011

penyakit radang paru-paru


Pada malam yang kian menua, Suharmen Sultan Mudo justru terjaga. Dada terasa nyeri setiap kali ia batuk. Ia juga demam. Meski begitu keesokan harinya ia tetap bekerja menempuh perjalanan minimal 500 km. Dari Payakumbuh ke Padang atau Riau sering ditempuhnya untuk memasok beragam kain.
Di perjalanan panjang itu Suharmen Sultan Mudo hampir tak pernah berhenti merokok. Sesekali minuman berenergi dikonsumsi. Namun, akhirnya pada Oktober 2003 pria 46 tahun itu ambruk. Ia menggigil, tubuh lemas, batuk berkepanjangan, dan nafsu makan hilang. Untuk mengatasi gangguan kesehatan itu ia hanya mengkonsumsi obat batuk yang banyak beredar di pasaran.
Sayang, sebulan berselang, kondisinya kian memburuk. Ia batuk darah. Keadaan itu mendorongnya menemui dokter spesialis paru-paru di Padang, Sumatera Barat. Ayah 4 anak itu menjalani beberapa pemeriksaan fisik. Ahli medis juga memasukkan jarum suntik pada sisi paru yang sakit. Tujuannya untuk mengetahui isi cairan.
Pneumonia
Hasil pemeriksaan, jumlah leukosit –sel darah putih– melebihi batas normal, 10.000/ul. Paru-paru bernanah dan dahak mengandung mikroorganisme. Suharmen divonis mengidap pneumonia. Saat itu juga pria kelahiran 46 tahun lalu itu langsung menjalani operasi penanaman selang untuk penyedotan cairan dalam paru-parunya. “Isinya sampai 1 botol air mineral besar (1.500 ml, red),” kata Suharmen. Pengeluaran cairan berbau menyengat itu makan waktu 4 jam.
Celakanya Suharmen juga pengidap diabetes mellitus berkadar gula 585 mg/dl. Oleh karena itu ia menjalani rawat inap 2 minggu untuk penyembuhan diabetes. Menurut dokter pembusukan paru-paru juga diakibatkan tingginya kadar gula darah. Gula darah menjadi makanan bakteri penginfeksi radang paru-paru untuk berkembang biak, Untuk mengantisipasi 2 penyakit itu, 7 obat harus dikonsumsinya 3 kali sehari.
Dengan gula darah di atas 300 mg/dl, Suharmen diizinkan pulang, tapi selang tetap bertengger di paru-paru. Di ujung selang, botol infus menampung nanah. Ke mana pun ia pergi, botol infus ditaruh dalam saku celana. Sebab, cairan nanah tetap mengalir dari paru-paru. Setiap malam 50-100 cc nanah keluar dari organ pernapasan itu. Satu tahun berselang, bobot tubuh tinggal 37 kg dari sebelumnya 70kg. Suharmen kembali memeriksakan diri ke dokter spesialis paru-paru. Dokter kaget atas hasil tes laboratorium. Data menunjukkan 50% paru-paru Suharmen membusuk. Solusi yang ditawarkan dokter, amputasi paru-paru. Tujuannya agar kuman tidak menjalar. Paru-paru itu sedianya akan diganti plastik. Lantaran terimpit biaya, operasi urung dilakukan.
Konsumsi Gamat
Kerabat dekat juga menolak operasi amputasi lantaran percuma. Sebab, “Paru-paru utuh saja, pasti terengah-engah ketika berjalan menanjak. Apalagi hanya separuh,” kata Suharmen mengulang perkataan Amril Anwar, kerabatnya itu. Amril menyarankan untuk mengkonsumsi ekstrak teripang 3 kali 2 sendok sehari untuk mengembalikan sel-sel paru-paru. Dua bulan rutin mengkonsumsi gamat –sebutan teripang di Malaysia– bau menyengat dari tubuh Suharmen hilang. Bobot tubuh bertambah 10 kg menjadi 47 kg. Batuk-batuk dan demam yang kerap menyertai tidurnya pun sirna.
Setahun kemudian pada Oktober 2005 kondisi tubuhnya kian membaik. Itu sebabnya ia kembali memeriksakan keadaan paru-paru. Tujuh puluh persen paru-paru telah kembali membentuk daging. Sedangkan kadar gula darah normal,160 mg/dl. Selang yang menggantung di kantongnya pun dilepaskan melalui operasi di Rumah Sakit Achmad Muchtar, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Menurut Prof. Dr. Faisal Yunus PhD., ahli pulmunologi RS Persahabatan Jakarta, pneumonia merupakan radang paru-paru yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, cendawan, dan parasit). Bakteri yang umum adalah Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus, Klebsiella sp, dan pseudomonas sp.
Proses peradangan menyebabkan jaringan paru berupa aveoli kantong udara dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya kemampuan paru sebagai tempat pertukaran oksigen terganggu. Kekurangan oksigen dalam sel-sel tubuh mengganggu proses metabolisme tubuh.
Faktor-faktor risiko terkena pneumonia, antara lain, infeksi saluran pernapasan atau (ISPA), usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, dan penyakit kronis menahun. Diduga, penyakit Suharmen berasal dari konsumsi minuman energi dan merokok tanpa henti.
Regenerasi Sel
Bagaimana teripang membantu proses penyembuhan itu? Di Universitas Kebangsaan Malaysia, Prof. Ridzwan Hashim menemukan bukti sahih, teripang Holothuria atra, H. scabra, dan Bohadshia argus berefek antibakteri. Bakteri Streptococcus faecalis penyebab pembengkakan lapisan dalam jantung, S. varidasns perusak katup jantung, S. pneumoniae penyebab radang paru-paru dan sinusitis akut, Staphyloccus aureus penyebab meningitis, dan Proteus mirabilis penginfeksi luka, ampuh dibasmi teripang.

Hal itu sejalan dengan penelitian Nagarajappa dari Gene Lab, National Institute of Oceanography, Paula, Goa, India. Hasil pengujiannya terhadap larutan teripang menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia. Zat yang berpengaruh: tripsin dari hidrolisat gamat.
Sedangkan Subhuti Dharmananda dari Institut Pengobatan Tradisional, Portland, Amerika serikat, mengungkap zat teripang paling berpengaruh dalam penyembuhan penyakit paru-paru adalah asam lemak metiltetradekanoik penghambat kinerja enzim lipoksigenase. Enzim berupa 5-LOX inhibitor telah diaplikasikan berbagai penyembuhan penyakit pernapasan.
“Kemampuan regenerasi sel teripang cepat, makanya bisa mengobati berbagai penyakit,” kata dr. Pieter Pattinama, mantan direktur RS PGI Cikini, Jakarta. Kemampuan regenerasi itu lantaran gamat memiliki kandungan gizi lengkap, antara lain 9 jenis karbohidrat, 59 jenis asam lemak, 19 jenis asam amino, 25 komponen vitamin, 10 jenis mineral, dan 5 jenis sterol. semuanya bersatu padu membentuk kekebalan tubuh dan memperbaiki sel-sel rusak.
Kandungan kromium teripang juga membantu kinerja insulin untuk menurunkan diabetes. Caranya melalui penyerapan glukosa berlebih dalam darah dan menyedot glukosa masuk jaringan darah lebih cepat. Ini menyebabkan konsumsi teripang mencegah serta memulihkan penyakit diabetes mellitus. Itu sebabnya penyakit gula tinggi Suharmen lenyap dan pembusukan paru-paru terhambat. Gamat kemudian meregenerasi sel paru-paru sehingga penyakitnya pulih, walau membutuhkan waktu 2 tahun
Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.
Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang paru-paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.
Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut. Jenis radang paru-paru dari lokasi infeksi dapat dibagi menjadi:
1. Infeksi ambulant pneumonia atau di luar rumah sakit Penyebab: Streptococcus pneumonia ( 30-60 % )
2. Infeksi nosokomial pneumonia atau pasien memperolehnya dari masa dia tinggal di rumah sakit Penyebab: > 60 % Gram negativ misalnya Pseudomonas dan sisanya gram positiv seperti staphylokokken
Pembagian ini penting karena bakteri yang berasal dari rumah sakit memiliki komplikasi yang lebih tinggi dan memerlukan penangana antibiotika yang lebih selektif dibandingkan dengan yang diterima ambulant atau di luar rumah sakit.
Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.
Jenis radang paru-paru dari anatominya:
1. Bronchopneumonia Penyebabnya kebanyakan bakteri. Dibandingkan dengan lobarpneumonia, bronchopneumonia mempunyai lokalisasi penyebarannya yang berbeda sesuai dengan susunan bronkus dan bronkiolus.
2. Lobarpneumonia Penyebabnya yang khas adalah bakteri streptococcus pneumonia. Lokalisasi penyebaran adalah satu lobar dari paru paru Sebutan khas juga disebabkan oleh proses patologisnya yang melalui 6 fase : a Red hepatisation ( hemorhagic atau peradangan dengan pendarahan hari 1 dan 2)
b Gray hepatisation ( fibrin exsudat atau peradangan fibrin ca. hari 2-4 )
c Yellow hepatisation ( abszess atau peradangan dengan diesrtai nanah ca hari 5-6 )
d Lyse ( fase resorpsi atau penyerapan ca hari 9-10 )
e Restitutio ad integrum (ca.14 Tag)
Disebut hepatisation atau hepatisasai karena jaringan paru-paru dalam masa peradangan menyerupai jaringan organ hati dalam histologinya.
3. Interstielle pneumonia
Lokalisasi radang adalah interstitial. Penyebabnya kebanyakan virus ( Virus RS, Adeno-,Parainfluenza-, Influenza A-, CMV-, Campak ), mykoplasma, dll. Sel infiltrasi dapat ditemukan di biopsi paru-paru dan mempunyai khas histologi infiltrat limphosit.
Pneumonia oleh virus pada orang sehat: Infeksi primer Respiratory syncitial virus ( RSV ), Parainfluenzavirus, Influenza, Adenovirus, Infeksi sekundar atau systemik virus campak , cacar / VZV Varizella Zoster Virus , Adenovirus
Pneumonia virus pada Immuninkompetent atau pasien yg kekebalan tubuhnya rendah CMV Cytomegali Virus Herpes Simplex Virus VZV Adenovirus

0 komentar:

Posting Komentar