Sakit gigi bisa terjadi karena:
- karies gigi
- abses
- peradangan gusi di sekitar akar gigi (perikoronitis)
- peradangan sinus (sinusitis). 
Jika beberapa gigi atas terasa sakit pada saat mengunyah atau ketika  membungkuk, maka kemungkinan penyebabnya adalah sinusitis (terutama jika  sakit gigi timbul pada saat penderita menderita pilek). Pengobatan  untuk sinusitis adalah antibiotik dan dekongestan (obat untuk melegakan  hidung tersumbat).
Gigi Patah dan Gigi Tanggal
Seseorang yang merasakan nyeri yang tajam dan berlangsung singkat  ketika mengunyah atau memakan sesuatu yang dingin, mungkin memiliki gigi  yang patah sebagian (fraktur inkomplit, greenstick). Selama giginya  patah sebagian dan bagian dari gigi tersebut belum terbelah, dapat  diperbaiki dengan penambalan (restorasi). Gigi depan bagian atas,  terutama gigi seri, cenderung mudah mengalami cedera dan patah. Jika  setelah suatu cedera sebuah gigi tidak peka terhadap udara, kemungkinan  besar hanya permukaan bagian luarnya (email) saja yang telah mengalami  kerusakan.
Patah pada lapisan pertengahan gigi (dentin) biasanya akan  menimbulkan nyeri jika gigi menyentuh udara dan makanan. Jika patah  terjadi pada lapisan gigi paling dalam (pulpa), pada bagian yang patah  akan tampak sebuah bintik merah dan seringkali terlihat darah.  Pengobatan saluran akar mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat pulpa  yang tertinggal sebelum pulpa mati dan menyebabkan nyeri yang hebat.
Jika suatu cedera menyebabkan tanggalnya gigi ke dalam kantong gigi  atau menyebabkan perdarahan jaringan gusi di sekitarnya, penderita harus  segera mendatangi dokter gigi. Kerusakan gigi susu bagian depan  biasanya tidak menimbullkan masalah. Bila kerusakannya lebih parah, gigi  susu tersebut dapat dicabut tanpa membahayakan gigi tetap atau dengan  menyisakan tempat untuk tumbuhnya gigi tetap.
Patah Rahang
Rahang yang patah menyebabkan nyeri dan biasanya menyebabkan maloklusi.  Mulut seringkali tidak dapat dibuka lebar atau bergeser ke satu sisi  jika dibuka atau ditutup.
Sebagian patah rahang terjadi di rahang bawah (mandibula).
Patah rahang atas (maksila) bisa menyebabkan:
- penglihatan ganda (karena otot mata menempel di dekatnya)
- mati rasa di kulit dibawah mata (karena cedera pada persarafannya)
- ketidakteraturan pada tulang pipi yang bisa dirasakan jika jari-jari tangan meraba pipi.
Setiap cedera yang menyebabkan patah rahang, juga bisa melukai tulang  belakang di leher, sehingga sebelum dilakukan pengobatan terhadap patah  rahang, sering dilakukan pemeriksaan rontgen leher. Jika diduga terjadi  patah rahang, maka penderita harus menahan rahangnya dengan mengatupkan  giginya dan rahang tidak boleh digerakkan.
Banyak patah rahang yang dapat diperbaiki melalui pembedahan dengan  sebuah piringan; rahang tidak boleh digerakkan hanya selama beberapa  hari, setelah itu penderita bisa makan makanan lunak selama beberapa  minggu.
Masalah Yang Timbul Setelah Pengobatan Gigi
1. Pembengkakan.
Pembengkakan biasa terjadi setelah dilakukan tindakan tertentu terhadap  gigi, terutama pencabutan gigi dan pembedahan periodontal.
2. Dry-socket.
Dry-socket (pemaparan terhadap tulang di dalam kantong gigi yang  menyebabkan tertundanya penyembuhan), bisa terjadi setelah pencabutan  gigi belakang sebelah bawah.
3. Perdarahan.
Perdarahan setelah pembedahan mulut sering terjadi.
Biasanya hal ini bisa dehentikan dengan menekan tempat pembedahan selama  beberapa jam bertama, yaitu dengan menggigit kapas selama 1 jam.  Perdarahan dalam mulut dapat mengecoh karena sejumlah kecil darah akan  bercampur dengan air liur sehingga perdarahan tampak lebih banyak dari  sesungguhnya.
Kasus terbanyak yang dihadapi masyarakat dalam penyakit gigi adalah gigi  berlubang atau caries, kata Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia  (PDGI), Zaura Anggraeni. "Hampir 100 persen warga Kalimantan mengalami  masalah caries dengan rata-rata lima buah gigi berlubang. Terdapat juga  setidaknya 72 persen rata-rata anak usia 12 tahun di Indonesia sudah  mengalami masalah gigi berlubang," katanya dalam acara "Penyerahan Dana  Penelitian Pepsodent Untuk 13 Fakultas Kedokteran Gigi (FKGI) di  Indonesia", di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, besarnya kasus  caries di Indonesia karena kebiasaan 91 persen masyarakat Indonesia yang  menggosok gigi hanya pada pagi dan sore hari tetapi tidak menjelang  tidur.
Arathi Rao, pakar perawatan gigi, mengatakan, menggosok  gigi pagi dan malam sebelum tidur akan mengurangi 50 persen terjadinya  gigi berlubang. "Gosok gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur  adalah kebiasaan yang harus diajarkan  kepada anak-anaknya sedini  mungkin," ujarnya. Hal itu, lanjut dia, agar jumlah prevalansi orang  dalam kasus caries tidak bertambah.
"Anak-anak cenderung belum  mengalami gigi berlubang, untuk itu harus dipelihara. Karena, biaya  untuk mengobati gigi berlubang akan jauh lebih mahal daripada  membiasakan diri menggosok gigi pagi dan malam hari," katanya.
Rao mangatakan, gigi berlubang tidak akan sembuh dengan sendirinya.
Gigi berlubang yang tidak diobati akan busuk dan kumannya akan meyebarkan infeksi ke bagian gigi yang lain. 
Ketua  Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) Mohammad  Dharmautama mengaku prihatin dengan keadaan masyarakat Indonesia  pengidap gigi berlubang karena hanya kurang dari tujuh persen yang mau  menambal giginya. "Jika dihitung, hanya 10 juta dari 150 juta penduduk  Indonesia yang mau ke dokter gigi untuk mengobati caries,".
Senyum yang memesona meninggalkan kesan jangka panjang bagi  orang-orang di sekitar kita. Begitulah kita mengekspresikan emosi kita  dan bagaimana orang lain memandang kita. Anda bisa memiliki senyum  memikat itu dengan memanfaatkan berbagai kemajuan di bidang kedokteran  gigi kosmetik dan implan.
Bentuk dan proporsi wajah kita dipengaruhi oleh posisi gigi yang  memberikan dukungan bagi bibir dan pipi kita. Selain itu, kerataan,  sudut, bentuk, ukuran dan warna gigi yang tepat memberikan simetri dan  keseimbangan yang merupakan esensi dari keindahan wajah.
Menggunakan teknologi komputer terbaru, dan dengan dukungan  laboratorium yang kuat dari para teknisi internal kami, kini kami dapat  memproduksi tambalan, veneer dan mahkota yang didesain khusus dalam  hitungan jam dan memberi perubahan total dalam beberapa hari.
Selain itu, bila Anda kehilangan beberapa gigi, implan gigi yang  tampak, terasa dan berfungsi seperti gigi normal dapat memberikan  kehidupan dan rasa percaya diri yang baru. Implan ini terbuat dari bahan  "Titanium" yang sangat biokompatibel yang disisipkan melalui pembedahan  ke dalam tulang rahang "terikat" dengan jaringan di sekitarnya. Dengan  perawatan yang tepat dan kunjungan teratur ke dokter gigi, implan gigi  yang ditanam di tulang terbukti dapat bertahan selama lebih dari 40  tahun.
Pastikan kesehatan gigi jangka panjang melalui pemeriksaan berkala dan dapatkan tampilan memesona sekarang juga!
Minggu, 25 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 

0 komentar:
Posting Komentar